Bandung, sebelas12.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi meninjau kesiapan SMAN 5 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB) Juli mendatang.
“Kita mencoba mengambil sampel kesiapan sekolah di Bekasi untuk melakukan PTM terbatas di tahun ajaran baru,” ungkap Kadisdik Jabar, Dedi Supandi, di SMAN 5 Tambun Selatan, Jl. Sunset Ave Grand Wisata, Kabupaten Bekasi, Jumat (11/6/2021).
Ia menambahkan, adapun AKB yang diterapkan dalam PTM terbatas ini, adalah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, membatasi jumlah siswa serta mempersingkat waktu pembelajaran dari sebelumnya.
Untuk menyelenggarakan hal tersebut, menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipenuhi sekolah. Yakni, wajib menyediakan dua layanan pembelajaran, baik PTM ataupun pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan memberikan orang tua hak untuk memilih metode pembelajaran.
“Ketiga, jika terjadi kasus, ambil langkah-langkah strategis oleh sekolah. Tutup sementara dan berkoordinasi dengan puskesmas serta rumah sakit,” tegasnya.
Disdik Jabar pun memberi keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk memanfaatkan ruang terbuka hijau di sekolah sebagai ruang belajar bagi siswa. Selain itu, Dedi pun melarang kantin dibuka selama masa PTM terbatas.
Meski demikian, pihaknya akan tetap memprioritaskan peraturan yang telah diambil oleh pemerintah daerah maupun pusat.
“Misalnya ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari tanggal sekian hingga sekian, sekolah pun harus tutup,” tandasnya. (*Red)
