Bandung, sebelas12.com – Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, Prof. Dr. Suyatno, M.Pd, secara resmi membuka Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru (PESONAMU) Universitas Muhammadiyah Bandung Tahun Akademik 2020/2021, di Kampus Universitas Muhammadiyah Bandung, Jalan Soekarno Hatta No. 752 Bandung, Kamis (1/10/2020).
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si, Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil, Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, pengurus pusat dan wilayah Jawa Barat Muhammadiyah, dan para mahasiswa baru, yang megikuti secara daring.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Suyatno, mengatakan bahwa Universitas Muhammadiyah Bandung didirikan oleh Perserikatan Muhammadiyah, dengan SK Menristekdikti pada tanggal 14 Juni 2016, dengan 11 program studi (prodi), dan 2 fakultas.
“Dalam perjalanannya, Universitas Muhammadiyah Bandung melalui kepututusan dan kesepakatan pimpinan wilayah Muhammadiyah, 2 perguruan tinggi Muhammadiyah di Bandung yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam bergabung menjadi Universitas Muhammadiyah Bandung, sehingga Universitas ini memiliki 18 prodi dan 4 fakultas,” ujarnya.
Ia menambahkan, para dosen yang berada di Universitas Muhammadiyah Bandung mempunyai gelar S2, S3, Guru Besar dari dalam dan luar negeri juga didukung oleh para praktisi yang profesional menjadi kekuatan besar mencetak lulusan yang handal dan profesional untuk menjawab tantangan masa depan, sesuai dengan Tema PESONAMU saat ini, “Kreator Muda Mengawal Tantangan Dunia”.
“Saat ini pihaknya membina kurang lebih 2.150 mahasiswa, dan Alhamdulillah tahun ini mendapatkan amanah dari masyarakat dengan jumlah mahasiswa baru tahap pertama berjumlah 2.179 dan akan ditambah 150 mahasiswa baru melalui program pemerintah KIP. Sehingga mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Bandung akan menjadi 2.479 mahasiswa. Dan tahun akademik 2020/2021 total mahasiswa kita menjadi 4.500 mahasiswa,” paparnya.
Ini semua merupakan amanah, lanjutnya, Universitas Muhammadiyah Bandung harus bisa melayani dan mendidik para kreator muda untuk menjadi entrepreneur dan technopreneur yang mampu menjawab tantangan dunia. (*Red)
