Bandung, Sebelas12 – Dengan beroperasionalnya Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Majalengka, maka kalangan DPRD Jabar meminta pihak Pemprov Jabar untuk segera menentukan lokasi dan membangun embarkasi/asrama haji.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H. Daddy Rohanady, mengatakan Bandara BIJB Kertajati merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Bahkan di musim haji tahun 2018 ini direncanakan dapat dipergunakan untuk pemberangkatan Jamaah Haji Jabar dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Namun, sampai saat ini belum ada gedung untuk embarkasi/asrama haji. Memang Bandara BIJB Kertajati baru dioperasionalkan sejak bulan Mei 2018 lalu dan sampai kini masih dalam pembangunan beberapa fasilitas lainnya.
“Untuk itu, terkait dijadikannya BIJB Kertajati sebagai salah satu bandara untuk pemberangkatan jamaah haji, maka kami meminta kepada Pemprov Jabar untuk segera menentukan lokasi pembangunan embarkasi/asrama haji. Kita minta lokasi yang akan dijadikan pembangunan embarkasi/asrama haji nanti dekat dengan Bandara BIJB Kertajati. Ya minimal dekat dengan aerocity, sehingga lokasinya tidak terlalu jauh,” ujar Daddy kepada wartawan di Bandung, Jumat (6/7/2018).
Daddy menambahkan, pembangunan asrama haji tersebut sangat penting untuk memfasilitasi para jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji. Dalam hal itu pihaknya berharap lokasi asrama haji tidak jauh dari lokasi bandara BIJB.
“Tentunya lokasinya harus dekat dengan Bandara BIJB. Karena kalau lokasinya jauh dari bandara, kasihan para jamaah kecapean,” ujarnya.
Kalau sudah ditentukan lokasinya, lanjut Daddy, tentunya akan mendukung biaya untuk pembebasan lahan dan juga biaya untuk pembangunan gedung dan sarana pendukung lainnya.
Kebutuhan pembangunan embarkasi/Asrama haji sifatnya segera, sehingga tahun depan bisa digunakan oleh para jamaah haji. “Artinya harus secepatnya dibangun. Yang penting jauh hari sebelum masa pemberangkatan haji tahun depan, gedungnya harus sudah ada,” pungkasnya. (*Red)
