Bandung, Sebelas12 – Komisi IV DPRD Jawa Barat mendorong Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga Penataan Ruang (BMPR) Jabar untuk segera mengambil langkah-langkah progesif dalam penanganan ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kab Bandung Barat dan Kab Subang, khususnya di area tanjakan Emen-Ciater yang sering kali terjadi kecelakaan lalu lintas.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Jabar, H. Ali Hasan, pihaknya menggelar rapat kerja dengan Dishub dan Dinas BMPR Jabar, sebagai tindak lanjut dari hasil peninjauan lapangan Komisi IV beberapa waktu lalu,jelas politisi senior partai Golkar ini kepada wartawan seusai rapat di DPRD Jabar jalan Diponegoro no 27 Kota Bandung, Senin (19/2/18).
Lebih lanjut dikatakan Ali, dalam rapat pihak Dishub dan Dinas BMPR, telah menentukan langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang, diantara, membuat marka jalan, menambah rambu-rambu lalin, warning line. Selain itu, akan dibangun Escap, pelebaran bahu jalan.
Ditambahkannya, pada prinsisipnya, Komisi IV siap mendorong percepatan penangan tanjakan Aman, bahkan kita juga menyetujui perubahan nomenklatur anggaran, bila memang diperlukan adanya pergeseran anggaran, terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV, H. Daddy Rohanady menambahkan, dalam rapat tadi kita kejar, aksi tindak lanjut aksi hasil peninjauan lapangan. Dan Alhamdulillah, ternyata pihak Dishub sudah merencang 10 aksi, dan 5 telah dikerjakan yaitu, pembuatan penambahan rambu-rambu lalin, menambah marka jalan, membuat marka kejut, memasang SCCTV dan penambahan PJU.
Tadi juga ada anggota minta agar jalan dipapas, namun menurut Kadis BMPR, kalau jalan dipapas akan menambah ketajaman turunan. Sehingga secara teknis, cukup berat. Sedangkan terkait pergeseran anggaran, pada prinsipnya, kita dapat memahami, namun, tentunya harus melalui prosedur yaitu meminta persetujuan Dewan.
“Dalam keadaan kebutuhan mendesak dan darurat, pergeseran anggaran dibolehkan, tetapi harus persetujuan Dewan dan kita siap menyetujuinya”, ujar Daddy.
Sementara itu, Sekretaris Dishub Jabar, Andreas mengatakan bahwa Dishub Jabar, kini telah memasang rambu-rambu lalin, membuat marka jalan, membuat Warning Line (Marka Kejut) dan pembatasan kecepatan 40 KM per jam, dan pemasangan PJU termasuk SCCTV.
Selain itu, tadi juga ada anggota Dewan, minta Dishub untuk menambah rambu-rambu lalin dan menambah/ memperbaiki marka jalan, khususnya di seluruh jalan Provinsi, itupun kita siap, ujarnya.
Sedangkan kepala Dinas BMPR Jabar , M. Guntoro, mengatakan, dari jauh-jauh hari, Dinas BMPR telah merencanakan membuat jalur alternative berupa lingkar Ciater yang panjangnya diperkirakan sekitar 7 KM. Untuk mengatasi seringnya kecelakaan di tanjakan Emen yang merupakan jalan provinsi dengan kondisi jalan cukup panjang dan cukup curam. Untuk itu, saat ini kita telah melakukan survey dan membuat DED (Detail Engineering Design).
Nanti, setelah DED beres, baru dilanjutkan dengan perhitungan anggarannya yang didanai oleh APBD Jabar. Kita berharap, kebutuhan anggaran Lingkar Ciater sebesar Rp.108 Miliar dapat dipenuhi dalam APBD Murni 2019 mendatang, harap Guntoro.
Kondisi lingkar Ciater, tak ubahnya seperti lingkar Nagreg, dimana kendaraan dari Bandung menuju Subang melintas lingkar Ciater dan dari Subang ke Bandung lewat tanjakan Aman (dulu Emen).
Sedangkan untuk jangka pendek, Dinas BMPR Jabar akan membangun sebanyak 3 unit Escap, namun, di tahun 2018 ini, kita akan bangun 1 Escap dulu dengan panjang 1,30 meter dan lebar 5 meter dengan biaya sekitar Rp.3 miliar.
“Dari mana anggarannya, Ya, dengan terpaksa kita menggeser anggaran dari program pemeliharaan ruas jalan Bandung-Subang”, pungkasnya. (*Red)