Bandung, sebelas12.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Weni Dwi Aprianti, S.AB, mengatakan dengan telah ditetapkannya Cianjur Selatan sebagai Calon Persiapan Daerah Otonomi Baru (CPDOB), sudah sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 tentang prioritas daerah pemekaran.
“Saya selaku wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Cianjur, tentunya bersama-sama anggota DPRD Jabar dari Dapil Jabar IV (Kabupaten Cianjur), akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Kabupaten Cianjur, termasuk juga masyarakat Cianjur Selatan.” ujar Weni Dwi Aprianti, disela-sela peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jabar di gedung DPRD Jabar, Jumat, 19 Agustus 2022.
Weni menambahkan, Kabupaten Cianjur memiliki sejumlah potensi sumber daya alam (SDA) yang belum tentu dimiliki oleh kabupaten/kota lain di Jabar, di antaranya dari bidang pertanian, perkebunan, perikanan, terutama dari sektor kepariwisataan.
“Keindahan alam Kabupaten Cianjur di kawasan Puncak dengan perkebunan teh menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun, sebenarnya keindahan alam pantai Cianjur Selatan juga dapat menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal, regional, nasional maupun mancanegara, bila dipoles dan ditata sedemikian rupa,” katanya.
Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Cianjur hingga saat ini dapat dikatakan belum merata, hal ini dapat dilihat dari kondisi infrastruktur antara wilayah Tengah, Barat, Timur dibandingkan wilayah Selatan Cianjur.
Aksesbilitas infrastruktur wilayah Cianjur Selatan, memang masih perlu banyak pembenahan dan peningkatan. Karena kemantapan jalan sangat mendukung kelancaran bagi masyarakat yang berwisata menuju objek wisata.
“Selain infrastrukur, tentunya perlu juga dibenahi sarana-prasarana kepariwisataan. Namun, kalau sudah menjadi DOB Cianjur Selatan, tentunya akan menjadi perhatian untuk dibenahi dan ditingkatkan. Sebagai anggota Legislatif Dapil Kab Cianjur, tentunya kita mendorong dan berharap, agar DOB Cianjur Selatan semakin cepat terbentuk,” katanya.
Kalau sudah menjadi DOB mandiri tentunya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan berdampak positif terhadap Kab Cianjur selaku Kabupaten Induk dan Cianjur Selatan selaku DOB. Hal ini mengingat, kondisi IPM Kab Cianjur masih tergolong rendah dibandingkan beberapa kab/kota se-Jabar. Namun, Pemerintahan Kab. Cianjur (Bupati dan DPRD Cianjur) terus membangun dan meluncurkan program yang dapat mendongkrak peningkatan IPM Cianjur.
“Ada tiga hal pokok yang menjadi indikator/dimensi penilaian IPM yaitu kesehatan; pendidikan dan daya beli masyarakat. Nah ketiga indikator inilah yang kini terus digenjot oleh Pemerintahan Cianjur termasuk kita yang menjadi wakil rakyat di DPRD Jabar asal dapil Kab. Cianjur,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Weni yang juga anggota Komisi V DPRD Jabar mengatakan, komponen IPM mencakup; 1. Angka Harapan Hidup (AHH) yaitu sejak lahir sampai meninggal atau lama hidup didunia; 2. Angka Melek Huruf yang merupakan persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Ke 3, Rata-Rata Lama Sekolah yaitu penduduk usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.
Sedangkan yang ke-4, Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak, jelasnya.
Sebelum mengakhiri wawacara khusus ini, Weni secara tegas mengatakan, sebagai wakil rakyat yang dipercaya dan diberikan amanah oleh rakyat, tentunya kita akan berjuang semaksimal mungkin dan seoptimal mungkin untuk dapat memenuhi tuntutan aspirasi rakyat Kab Cianjur dan juga untuk mewujudkan DOB Cianjur Selatan.
“Kan tujuan DOB itu, untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat dan untuk meningkat kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (*Red)