Bandung, Sebelas12 – Rencana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka menjadi titik pemberangkatan jamaah haji belum bisa direalisasikan pada musim haji 2019.
Hal tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait yang dilakukan pada 23 Mei 2019 lalu, diputuskan bahwa BIJB Kertajati sulit untuk melaksanakan pemberangkatan haji pada musim haji tahun ini. Salah satu alasannya, karena jadwal penerbangan BIJB Kertajati belum melakukan MoU dengan pihak penerbangan Arab Saudi.
Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua DPRD Jabar, Haris Yuliana meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat jangan berkecil hati dan tetap memberikan servis yang terbaik kepada calon jamaah haji.
“Lebih baik menggenjot infrastruktur penunjang menuju BIJB agar target 2020 dapat terlaksana secara maksimal. Ketika kita bicara tentang tamu Allah, Pemprov harus memberikan pelayanan yang sangat memuaskan,” kata Haris, di Gedung Sate Jalan Diponegoro No 22 Kota Bandung, Selasa (11/6/2019).
Menurutnya jika infrastruktur penunjang telah selesai dibangun seperti Jalan Tol Cisumdawu, asrama haji dan lain-lain, maka Bandara Kertajati bisa dipastikan dapat memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci.
Bahkan lanjutnya, apabila infrastruktur penunjang telah memadai, BIJB Kertajati pun dapat digunakan oleh pesawat komersial dengan optimal.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Iwa Karniwa di tempat terpisah menuturkan, Pemprov Jawa Barat menargetkan pada 2020 BIJB Kertajati menjadi tempat pemberangkatan haji. Sementara umrah antara bulan Agustus sampai September 2019.
“Saya sudah minta bulan Juni dan beliau (Kakanwil Kemenag Jabar) sudah berjanji bulan Juni penetapan itu bisa selesai,” kata Iwa Karniwa usai silaturahim dan koordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat di Kanwil Kemenag Jabar.
Supaya target 2020 itu dapat dipenuhi, lanjutnya, maka sebelumnya harus ada penetapan terlebih dahulu dari Kementerian Agama RI. (*Red)