Bandung, sebelas12.com – Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE) bersama Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung menggelar Diskusi Bareng dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94, di Gedung Serbaguna USB YPKP Bandung, Kamis, 27 Oktober 2022.
Diskusi tersebut mengusung tema “Ngobrol Pintar Lingkungan dan Ketahanan Pangan”, dihadiri Kepala Badan Ketahanan Pangan, Arief Prasetyo Adi, Pangdam III Siliwangi yang diwakili Aster Kodam III Siliwangi, Kolonel Saripudin, Mr. Masaru Hazaka, Prof. Dr. Ir. Marsudi W Kisworo, Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, Rektor Universitas Sangga Buana Dr. Didin Saepudin, SE., M. Si, serta Ir. Hendra Garnida.
Rektor USB YPKP, Dr. Didin Saepudin, SE., M.Si, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran para narasumber yang bersedia hadir untuk berdiskusi atau ngobrol bareng terkait isu nasional, bahkan global yaitu ketahanan pangan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada narasumber yang telah bersedia hadir dalam acara ngobrol pintar dalam rangka bersatu bangun bangsa. Kita tahu bersama bahwa lingkungan dan ketahanan pangan saat ini bukan hanya menjadi isu nasional tetapi juga sudah menjadi isu global, dan kita bisa bersama-sama menggali terkait kedua aspek ini,” ungkap Didin.
Menurut Didin, peringatan Sumpah Pemuda Tahun 2022, menjadi hal yang sangat istimewa khususnya bagi USB YPKP. Pasalnya dapat dihadiri narasumber sangat berkompeten di bidangnya masing-masing.
“Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 di tahun 2022 kali ini bagi kami sangat istimewa karena hadir beberapa narasumber yang sangat berkompeten untuk bersama-sama berdiskusi mengenai lingkungan dan ketahanan pangan,” tandasnya.
Sementara Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa Badan Pangan Nasional sejauh ini terus berupaya bagaimana menjaga stok bahan pangan agar tetap bisa terjaga, selain juga melakukan mobilisasi stok bahan pangan.
Dengan demikian, lanjut Arief, strategi Badan Pangan Nasional yakni mengatur harga dari hulu ke hilir dan harga tersebut haruslah terintegrasi.
“Ada strategi-strategi agar stok bahan pangan nasional ke depan tetap terjaga,” ungkap Arief.
Arief menilai jika acara seperti ini sangat penting. Bahkan diakuinya, ia selalu menyempatkan waktu kendati di tengah-tengah padatnya agenda kegiatan.
“Jika yang mengundang itu kampus, maka saya akan coba menyempatkan untuk hadir supaya para mahasiswa dapat mengetahui kondisi pangan saat ini, kemudian rencana ke depannya seperti apa,” katanya.
Karenanya, Arief memandang mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa terlebih momen peringatan sumpah pemuda ini merupakan momen yang tepat supaya mahasiswa memiliki semangat dan giat dalam pertanian dan pangan.
“Karena jika mereka tidak tertarik pada pertanian dan pangan, maka akan sangat berbahaya bagi kedaulatan pangan di republik kita,” pungkasnya. (*Red)