Home Headline Remaja Dari Berbagai Negara Antusias Belajar Batik

Remaja Dari Berbagai Negara Antusias Belajar Batik

by Admin

Bandung, Sebelas12 – Sejumlah remaja dari berbagai negara (mancanegara) mengikuti workshop batik ramah lingkungan di studio komunitas 22 Ibu. Mereka mengikuti kegiatan pelatihan batik eco green yang digelar oleh komunitas 22 Ibu.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari BNI sebuah Bank Nasional di Indonesia yang memiliki perhatian terhadap pengembangan budaya di Indonesia.

Para peserta workshop berasal dari Italia, German, Kroasia, Nedherland, Austria dan Perancis. Mereka datang ke Indonesia dalam rangka program Youth Exchange yang diselenggarakan oleh Lions Club International.

Menurut Lion Toni Suparman yang juga sebagai host parents, tujuan Youth Exchange untuk saling mengenal budaya dan adat istiadat negara yang mereka kunjungi.

“Program ini merupakan program rutin tahunan pertukaran remaja antar negara-negara, yang disponsori dan difasilitasi oleh host parent anggota Lions Clubs International di seluruh dunia,” ujar Lion Toni.

Lion Toni menambahkan, saat ini di Bandung para host parents tersebut adalah Lion Susiana sebagai host parent dari Lukas Ritt yang berasal dari Austria & Giacomo Sainaghi yang berasal dari Italy. Lion Toni Suparman sebagai host parent dari Milena Marie Hoinke yang berasal dari Germany &  Annelliues Slot yang berasal dari Netherlands.

Lion  Liana sebagai host parent dari Lara Muller dari Germany &  Victoire Balay dari France. Lion Benny Handoyo sebagai host parent dari Emma Karoline T Dyang berasal dari Finland &  Marleen Versluijs dari Germany. Lion Eddy Mandias sebagai host parent dari Bas De Haan yang berasal dari Netherlands &  Ivan Divjanovic dari negara Croatia. Lion Jason dan Lion Emilia sebagai host parent dari Eugenio Gobbini yang berasal dari Italy &  Quinten V. D.  Hoogen dari negara Netherlands. Lion Harjanto sebagai host parent dari Jan Mohyla yang berasal dari negara Slovakia.

“Penanggung jawab program Youth Exchange ini adalah Komite Youth Exchange Lions Club, namun di negara tujuan penanggung jawab adalah host parent yg merupakan anggota Lions Clubs setempat. Lions Club memfasilitasi anak anak dari luar negeri datang ke Indonesia agar mereka mempunyai wawasan global, toleransi dan perdamaian dunia,” paparnya.

Adapun syarat utama untuk dapat mengikuti Youth Exchange ini adalah mendapat sponsorship dari Lions Club dan berusia 17 – 21 tahun. Mereka akan tinggal selama 2-3 minggu di host parent masing-masing yang sudah ditentukan oleh Lions Club.

Gaya Batik Dengan Material Dari Biji Klungsu

Batik merupakan warisan budaya bangsa yang terus dikembangkan oleh para pakar, baik dari segi teknik ataupun jenis material untuk perintangnya.

Diantaranya Niken Apriani dari Komunitas 22 Ibu yang terus berupaya keras untuk mengembangkan jenis material malam yang dipergunakan dalam membatik.

Alasan kuat Niken adalah batik sebagai salah satu kekayaan Indonesia harus terus di perkenalkan agar semakin banyak orang dan generasi muda  yang mencintai batik.

Berkat experimennya jugalah, Niken berhasil mengembangkan jenis malam untuk membatik yang berasal dari biji asam Jawa yang dikeringkan, diolah sedemikian rupa dicampur dengan material lain sehingga menjadi sejenis gutta yang juga dapat disebut malam dingin. Fungsinya sebagai perintang warna.

“Ketika membuat alur garis di atas kain tidak boleh terputus. Material ini sangat aman bagi siapapun yang belajar batik, ramah lingkungan, sangat aman tidak perlu khawatir tertumpah panasnya malam untuk membatik,” katanya.

Peserta workshop dipandu oleh para dosen yang berasal dari lintas institusi seperti; Nuning Damayanti yang berasal dari ITB, Arleti Mochtar Apin yang berasal dari ITHB, serta Siti Sartika  dari SMP Negeri 11 Bandung, dan beberapa seniman Bandung lainnya.

Lion Toni Suparman sangat mengharapkan bahwa para remaja ini dapat berbagi pengalamannya kepada rekan-rekannya selama tinggal di Indonesia. “Diantaranya juga dapat menceritakan teknik batik yang unik menggunakan plastik segitiga piranti untuk membuat hiasan kue,” pungkas Lion Toni. (*Red)

Related Posts

Leave a Comment