Bandung, Sebelas12 – Perhelatan POCARI SWEAT RUN BANDUNG 2019 sukses digelar. Ribuan pelari dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara ikut berpartisipasi dalam ajang bergengsi yang dihelat oleh POCARI SWEAT ini, Minggu (28/7/2019).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut hadir untuk melepas para peserta lari, sekaligus menandakan resmi dimulainya POCARI SWEAT Run Bandung 2019. Turut hadir pula Ricky Suhendar selaku Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Soraya Larasati selaku Celebrity Runners dan Agus Prayogo, selaku atlet Nasional.
POCARI SWEAT konsisten menggelar POCARI SWEAT Run Bandung selama tiga tahun berturut-turut. POCARI SWEAT Run Bandung 2019 ini merupakan ajang ke-3 yang digelar Pocari Sweat. Pada tahun 2019 ini jumlah peserta lari tembus hingga 10.000 pelari yang tiketnya berhasil terjual dalam waktu 45 menit.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemetintah Provinsi Jawa Barat karena perhelatan ini tidak akan dapat berjalan dengan sukses tanpa dukungan yang luar biasa dari Pemerintah,” ujar Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Ricky Suhendar saat konferensi pers Pocari Sweet Bandung 2019, di Aula Barat Gedung Sate.
Ricky menambahkan, perhelatan tahun ini ada yang unik karena ada beberapa hal baru dibanding tahun sebelumnya. Di mana ada Culture Run, dan Virtual Run yang melibatkan hampir 400-500 pelari dari Aceh sampai Papua yang sama-sama start di waktu dan hari yang sama. Selain itu, POCARI SWEAT Run Bandung 2019 memiliki 4 kategori lari yang dapat dipilih oleh peserta, yaitu 5k, 10k, Half Marathon dan Full Marathon.
“Spesialnya, medali untuk finisher ajang lari tahun ini didesain langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi perhelatan olahraga tahunan tersebut. Ridwan juga mengaku bangga Jawa Barat dipilih sebagai tuan rumah selama tiga tahun berturut-turut.
Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat, berharap ajang ini menjadi ajang berolahraga dan dapat meningkatkan sektor ekonomi maupun pariwisata kota Bandung.
“Sebanyak 10.000 pelari ini bikin bangga. Bahkan hanya 45 menit tiket 10.000 udah habis. Bahkan ada virtual run-nya bersama. Ini selaras dengan master plan promosi pariwisata Jawa Barat. Bahkan dampak langsungnya bisa ada peningkatan ekonomi dari kemarin sampai hari ini sekitar Rp. 15 miliar,” katanya.
Menurutnya Kota Bandung pas dipilih menjadi lokasi acara karena memiliki keunikan tersendiri. Selain udaranya sejuk, ada juga pariwisata bangunan bersejarah.
“Di Bandung ini keunikannya kan suhu dingin, banyak bangunan bersejarah, jadi sambil larinya bisa sekalian berwisata. Makanya sport turism ini adalah satu master plan kami makanya kami promosikan. Contoh Desember ini kita ada West Java Marathon di Pangandaran, larinya di pinggir pantai. Jadi, harapannya lama-kelamaan Jabar punya sport turism standar internasional,” pungkasnya. (*Red)