Garut, sebelas12.com – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) USB YPKP Bandung menginisiasi program inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga di Desa Wanaraja, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut melalui Program Harum Madu Plus (Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu Plus).
Program tersebut merupakan penguat Program Harum Madu yang telah digagas oleh Pemerintah Kabupaten Garut untuk memanfaatkan halaman rumah warga sebagai lahan produktif yang dapat menunjang kebutuhan pangan sehari-hari.
Terpilihnya Desa Wanaraja, karena memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian rumah tangga. Melalui program Harum Madu Plus, Warga Desa diajak untuk menambah jenis tanaman yang telah ditanam pada program sebelumnya, berupa penanaman anggur. Selain itu, Tim PKM melakukan pelatihan budidaya anggur dan pembuatan pupuk organik serta pengelolaan lahan secara efisien.
Pada Senin (15/7/2024) lalu, Tim dari PKM USB YPKP Bandung mengadakan pertemuan perdana dengan warga Desa Wanaraja untuk mendiskusikan kebutuhan serta potensi yang ada. Pertemuan tersebut dihadiri Kelompok Wanita Tani Sarinah dan disaksikan oleh Sekertaris Desa Wanaraja.
“Kegiatan seperti ini sangat diperlukan oleh kelompok Kelompok Wanita Tani Sarinah, untuk meningkatkan keterampilan bercocok tanam dan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah. Selain itu, program ini juga dapat mengurangi ketergantungan warga pada bahan pangan dari luar desa,” ujar Sekdes Wanaraja dalam sambutannya.
Dia melihat antusiasme yang luar biasa dari warga. Meniritnya, ini adalah awal yang baik untuk menuju desa yang mandiri pangan dan lebih sejahtera.
“Kami berharap program ini dapat berlanjut dan berkembang lebih luas lagi,” tandas Sekertaris Desa Wanaraja.
Tim PKM USB YPKP Bandung, yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa, memberikan materi pelatihan tentang teknik bercocok tanam yang efisien, pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga, dan cara-cara mengatasi hama secara alami. Program ini juga mendapat dukungan dari DRTPM KEMDIKBUDRISTEK melalui pendanaan HIBAH tahun 2024.
“Melalui program ini, kami berharap dapat membantu warga Desa Wanaraja dalam mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Ini juga merupakan salah satu bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ujar Ketua Tim PKM USB YPKP Bandung, Dr Nenny Hendajany, S.Si., S.E., M.T.
Selain pelatihan, program Harum Madu Plus juga melibatkan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan warga dapat mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan. Tim PKM berencana untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala guna melihat perkembangan program dan memberikan bantuan teknis jika diperlukan.
Dalam acara tersebut, Tim PKM USB YPKP mengundang dua orang pakar pertanian pupuk organik, yaitu M Dimyati S.Ag sebagai pelatih pupuk organik dan Pajar Hambali sebagai pelatih budidaya anggur yang bekerja sama dengan Tim PKM Universitas Sangga Buana, juga berkesempatan memberikan materi tentang teknik pertanian ramah lingkungan. Kehadirannya memberikan inspirasi tambahan bagi para peserta untuk terus berinovasi dalam pengelolaan lahan mereka.
“Kami sangat senang dengan adanya program ini. Banyak warga yang antusias dan siap untuk mulai menanam di halaman rumah mereka. Dengan bimbingan dan pendampingan yang diberikan oleh tim PKM, kami yakin hasilnya akan sangat positif,” kata Ibu Itoh Ketua Kelompok Tani Wanita (KWT) Desa Wanareja.
Pada akhirnya, program Harum Madu Plus diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan keluarga, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara warga desa melalui kegiatan bersama yang produktif.
Dengan kerjasama yang baik antara tim PKM USB YPKP Bandung dan masyarakat Desa Wanaraja, program ini memiliki potensi besar untuk menjadi model bagi desa-desa lain dalam upaya mencapai kemandirian pangan.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat, Tim PKM USB YPKP Bandung bersama warga Desa Wanaraja siap mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan melalui Program Harum Madu Plus. (*Red)