Home Jabar Pepep; Hadapi Pileg dan Pilpres, PPP Tidak Gunakan Isu SARA dan Hoaks

Pepep; Hadapi Pileg dan Pilpres, PPP Tidak Gunakan Isu SARA dan Hoaks

by Admin

Bandung, Sebelas12 – Sekretaris DPW PPP Jawa Barat, H. Pepep Syaiful Hidayat, S.Ikom mengatakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selaku pengusung Capres 01 (Jokowi-Ma’ruf) tetap konsisten tidak akan menggunakan hoaks, fitnah apalagi menggunakan isu SARA dalam memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Menurutnya, sesuai dengan arahan Ketua Umum DPP PPP, bahwa seluruh kader dan simpatisan PPP dimanapun berada dalam menghadapi pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 dilarang keras menggunakan isu SARA, fitnah dan berita Hoaks.

“PPP tetap teguh pada konsistensi mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur dan adil dengan tidak menggunakan isu-isu yang sensitif dalam setiap melakukan kampanye Pemilu,” kata Pepep Syaiful Hidayat yang juga Anggota Komisi III DPRD Jabar ini, kepada wartawan di Ballroom Sudirman Kota Bandung, Senin (11/3/2019).

PPP dan partai politik lainnya, katanya dituntut mengedepankan musyawarah dan mufakat, dalam setiap permasalahan yang muncul, baik itu dalam konteks permasalahan Pileg terutama Pilpres 2019.

“Semua partai politik, dalam hal ini PPP akan konsisten menjaga Pemilu 2019 damai, aman dan nyaman, dan ini akan kita sosialisasikan kepada relawan sampai ke akar rumput sekalipun,” tandasnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menuturkan, Jawa Barat memiliki tradisi aman dan damai di setiap menyelenggarakan Pemilu, dan Partai Golkar di Jabar akan konsisten menjaga tradisi tersebut. Artinya, Jabar tidak memiliki masalah yang berarti.

“Memang dahulu, di Jabar itu Pileg yang tingak emosionalnya tinggi, apalagi Pilkades sering ribut. Tetapi, sekarang Pemilu berturut-turut sudah aman dan damai, dan ini perlu konsistensi para politisi dan elit partai,” tuturnya.

Ia menjelaskan, dalam konteks Pilpres maupun Pileg sebenarnya masyarakat Jawa Barat itu tenang, damai dan tidak bersitegang karena perbedaan pilihan politik. Konflik atau keributan itu justru muncul pada elit-elite partai tidak dengan rakyat.

“Konstelasi Pilpres santai saja, yang ribut itu hanya elit saja dan di media sosial. Masyarakat kebanyakan tenang, diam seperti biasa pergi ke sawah, pabrik, fokus menonton tv atau makan sekalipun, yang ribut itu elit saja. Sekarang ribut, setelah pemilu juga elit pasti ribut lagi,” terangnya.

Terkait diselenggarakannya acara Silaturahmi Kamtibmas Kapolda Jabar, Deklarasi Pemilu Damai 2019 yang digagas oleh Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi, Golkar sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Silaturahmi Kamtibmasdan Deklarasi Damai dengan mengumpulkan para peserta Pemilu ini sangat baik untuk dimintai konsistensinya menjaga Pemilu damai, aman dan nyaman. Karena cita-cita tersebut tidak bisa berjalan tanpa adanya keikutsertaan terutama konsistensi para peserta Pemilu,” pungkasnya. (*Red)

Related Posts

Leave a Comment