Bandung, sebelas12.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) telah mempersiapkan proses transisi yang matang untuk mendukung Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung terpilih.
Sejak akhir Desember 2024, Koswara telah membentuk tim transisi dan menyusun tiga kategori utama yang akan menjadi panduan bagi kepemimpinan baru.
Koswara menjelaskan, tiga kategori tersebut meliputi:
1. Sinkronisasi RPJMD
Pemkot saat ini telah menyiapkan kebijakan teknokratis akan menjadi panduan bagi wali kota terpilih. Selanjutnya, visi dan misi serta janji Wali Kota akan ditambahkan untuk melengkapi dokumen RPJMD.
2. Program Strategis
Ada 17 program strategis yang telah dirumuskan berdasarkan isu-isu penting untuk dimasukkan dalam Perda RPJMD 2025-2030.
3. Review APBD 2025
Koswara menyebut APBD 2025 akan direvisi setelah pelantikan Wali Kota Bandung terpilih.
“Kami menyesuaikan APBD dengan visi, misi, dan janji politik kepala daerah, termasuk program 100 hari kerja,” katanya, Jumat 24 Januari 2025.
Dalam tim transisi, Koswara menyoroti beberapa isu utama yang perlu segera ditangani, seperti pengelolaan sampah, penataan infrastruktur kota, dan penguatan ekonomi kreatif.
“Kota Bandung memiliki keistimewaan dalam sektor ekonomi kreatif. Ini harus menjadi perhatian utama agar kota ini terus memiliki daya tarik,” ujar Koswara.
Selain itu, program 100 hari kerja juga akan mencakup percepatan penambahan Kawasan Bebas Sampah (KBS), yang terbukti efektif dalam mengurangi volume sampah hingga 40 persen di sektor perumahan.
“Targetnya adalah menambah RW KBS sebelum bulan puasa,” jelasnya.
Koswara juga menyoroti masalah transportasi yang semakin padat di Bandung. Sebagai bagian dari program nasional, Bandung akan mendukung sistem Bus Rapid Transit (BRT) dengan memperbaiki sistem feeder untuk angkutan massal perkotaan.
Ia menyebut, Kota Bandung hanya akan mendukung pengembangan Bandung Urban Toll Road (BUTR) dengan fokus pengaturan lalu lintas di dalam kota.
“Exit tol nantinya harus dilengkapi kantong parkir agar pergerakan di dalam kota tetap terkendali,” ujarnya.
Di sisi lain, saat long weekend, pergerakan pendatang ke Bandung meningkat drastis. Koswara menyarankan masyarakat untuk membiasakan menggunakan kereta.
“Setiap akhir pekan, ada sekitar 21 ribu penumpang kereta dari Jakarta. Tantangannya adalah mendistribusikan pengunjung dari stasiun ke tempat wisata,” ujarnya.
Dengan persiapan yang matang, Koswara optimistis Wali Kota Bandung terpilih dapat membawa kota ini lebih maju. (*Red)