Bandung, sebelas12.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah merancang inisiatif Braga Free Vehicle (BFH) atau Braga bebas kendaraan bermotor untuk mengatasi kemacetan yang sering mengganggu pengunjung (wisatawan) dan penduduk Kota Bandung.
Direncanakan Braga bebas kendaraan bermotor akan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu atau akhir pekan.
“Sejak diujicobakan dua bulan yang lalu, Braga Free Vehicle telah menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan pariwisata dan kehidupan komunitas/budaya lokal,” ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tortoyuliono, di Balai Kota Bandung.
Menurutnya, dengan menawarkan Braga Free Vehicle, inisiatif ini tidak hanya mengurangi beban kemacetan, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengunjung untuk menikmati berbagai acara dan atraksi di sekitar kawasan Braga.
“Kami yakin bahwa Braga Free Vehicle akan menjadi langkah maju dalam memperindah Bandung dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua orang yang mengunjungi kota ini. Salah satunya bisa dengan menampilkan kekayaan budaya lokal kita,” kata Bambang.
Bambang meanambahkan, inisiatif ini juga menggabungkan aspek budaya dan komunitas lokal, dengan kerjasama lintas sektor yang kuat antara Pemerintah Daerah, Dishub, Satpol PP, Aparat Kepolisian dan TNI, Disparbud, Kewilayahan dan masyarakat setempat.
“Diharapkan bahwa melalui Braga Free Vehicle, Sabtu dan Minggu akan menjadi waktu yang lebih ramai dengan berbagai acara dan kegiatan yang akan menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah datang ke Kota Bandung,” harap Bambang.
Mei Mulai Diterapkan
Terkait penerapan BFH tersebut, Bambang Tirtoyuliono meminta dukungan masyarakat mulai Mei pada hari Sabtu dan Minggu selama 24 jam.
“Salah satu icon Kota Bandung adalah Braga. Jalan Braga ingin kita kembalikan lagi kepada fungsi awal,” ujar Bambang.
Meskipun masih tahapan perencanaan, Bambang berharap pelaksaan Braga tanpa kendaraan ini mampu berjalan optimal.
“Harapannya simpel saja, Kota Bandung ini kota jasa dan pariwisata. Apa sih yang mau dijual? Salah satu di antaranya untuk bisa menarik wisatawan dan juga untuk warga Kota Bandung. Semua bisa menikmati Jalan Braga yang akan kita uji cobakan di Jalan Braga panjang,” ungkapnya.
Menurutnya, penerapan tersebut telah melewati kajian yang komperhensif.
“Tentunya ini komprehensif, sudah kita perhitungkan. Termasuk kita persiapkan kantong-kantong parkir dan lainnya. Makanya tolong edukasi kepada publik secara proporsional, bahwa ini adalah keinginan semua,” ujarnya.
Dishub Kota Bandung Siapkan Kantong Parkir dan Tiga Rute Bandros
Untuk mendukung BFH, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mempersiapkan sejumlah aspek. Beberapa upaya yang telah disiapkan dan sedang dikaji, antara lain penyediaan beberapa titik kantong parkir di kawasan Jalan Braga, serta dipersiapkannya tiga rute Bandung Tour on The Bus (Bandros) untuk mengangkut wisatawan dari hotel-hotel di sekitar Kota Bandung.
Pelaksana Harian Kepala Dishub Kota Bandung, Asep Koswara menyebut, uji coba rute Bandros untuk wisatawan ini dilakukan agar dapat mengukur durasi dan melihat ketersediaan armada Bandros di Kota Bandung. Sementara ini, kata Asep, tiga rute yang akan dilewati oleh Bandros antara lain:
- Rute Dago – Jalan Braga, melintasi sepanjang Jalan Ir. H. Djuanda menuju Hotel Kedathon.
- Rute Pasteur – Jalan Braga, melintasi Jalan Pasteur, lalu belok ke Jalan Cihampelas, Jalan Wastukancana, dan berakhir di kawasan Braga.
- Rute TSM – Jalan Braga, melintasi Jalan Gatot Subroto, menuju Jalan Asia Afrika, dan berakhir di kawasan Braga.
“Kita perlu tahu hotel mana yang pengunjungnya bisa kita jemput (untuk berwisata ke Jalan Braga). Saat ini kami siapkan dua bandros untuk tiga rute tersebut. Masing-masing dua, jadi total ada enam Bandros,” ujar Asep di Balai Kota Bandung, Minggu 28 April 2024.
Dishub Kota Bandung juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI), untuk bisa memastikan hal teknis terkait operasional Bandros sebagai angkutan ke Jalan Braga saat Braga Free Vehicle diterapkan.
“Kami perlu koordinasi juga dengan beberapa pihak seperti PHRI. Agar lebih jelas kita memulai jam operasionalnya. Setelah kami melakukan simulasi, kami akan segera menginfokan lebih lanjut,” terangnya.
Di sisi lain, Dishub Kota Bandung juga telah menyiapkan sarana kantong parkir yang bisa digunakan wisatawan ke kawasan Jalan Braga. Asep menyebut nantinya ada area parkir off street dan on street.
Lebih rinci, area parkir off street tersebut antara lain di kawasan Balaikota Bandung, Taman Dewi Sartika, Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bank BJB, Bank Bandung, serta Kantor Pos Jalan Banceuy.
Adapun parkir on street yang disiapkan antara lain di kawasan Viaduct, Jalan Cikapundung, serta Jalan Braga Pendek.
Asep menyebut, penerapan Braga Free Vehicle mulai dilakukan pada 4-5 Mei 2024 mendatang. Secara teknis, nantinya kawasan Jalan Braga akan bebas kendaraan mulai hari Sabtu pukul 16.00 WIB hingga Minggu malam pukul 23.59 WIB.
“Kami sudah koordinasi dengan TNI Polri dan Kewilayahan soal penutupan jalan bagi kendaraan yang bukan tamu hotel di kawasan tersebut. Selain tadi ada rute Bandros, kami siapkan juga beberapa kantong parkirnya,” tutur Asep.
Pemkot Bandung Siapkan Sejumlah Strategi
Berikut langkah-langkah antisipasi kemacetan yang komprehensif, antara lain:
- Rekayasa Lalu Lintas
Akan dilakukan penyesuaian arus lalu lintas di sekitar Jalan Braga untuk meningkatkan efisiensi mobilitas.
- Fasilitas Drop Off
Pihak berwenang akan menyediakan area drop-off di simpang-simpang strategis untuk memudahkan akses pengunjung.
- Parkir On-Street dan Kantong Parkir
Pengunjung akan difasilitasi dengan area parkir on-street dan kantong parkir di aset pemerintah, yang akan memberikan alternatif yang nyaman bagi mereka yang berkunjung.
Selain itu, untuk mendukung aksesibilitas ke area tersebut, pemerintah akan menyediakan layanan shuttle Bandros Sirkular khusus bagi tamu hotel di sekitar Jalan Braga.
“Sebagai langkah persiapan, kita akan mulai melakukan uji coba rute shuttle Bandros di sekitar kawasan Braga pada hari Minggu besok,” jelasnya.
Tanggapan DPRD Kota Bandung
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Tedy Rusmawan menyambut positif agenda Braga Free Vehicle yang mulai diterapkan akhir pekan ini, 4-5 Mei 2024. Ia mendorong agenda ini menjadi momentum penataan ulang kawasan wisata di Kota Bandung.
Tiga aspek yang disoroti DPRD Kota Bandung dalam momentum penataan ulang dan perbaikan kawasan wisata Kota Bandung ini meliputi lalu lintas, sarana parkir, serta bangunan-bangunan bersejarah, khususnya di kawasan Jalan Braga.
“Masyarakat menantikan penataan di pusat-pusat Kota Bandung seperti ini. Ketika Braga ditata, Kota Bandung lebih nyaman, warganya lebih senang,” terangnya.
Tedy memastikan, DPRD Kota Bandung akan terus mengawal berlangsungnya agenda Braga Free Vehicle. Selain itu, Tedy juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif memberi masukan saat agenda ini dijalankan.
“Insyaallah tanggal 4-5 Mei kami akan memantau ke lapangan. Kami akan cek dampak-dampaknya, seperti misalnya dampak sosial yang mungkin terjadi. Kami tetap akan meminta teman-teman warganet memberikan komentar, supaya evaluasinya juga terpadu,” ucap Tedy.
Sebagai informasi, penerapan Braga Free Vehicle mulai dilakukan pada 4-5 Mei 2024 mendatang. Secara teknis, nantinya kawasan Jalan Braga akan bebas kendaraan mulai hari Sabtu pukul 00.00 WIB hingga Minggu malam pukul 23.59 WIB. (*Red/Adv)