Bandung, Sebelas12 – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kembali mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjaga netralitasnya dalam gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Soal pilihan politik merupakan keputusan pribadi setiap ASN. Namun, hal itu tak lantas harus diumbar karena ASN merupakan elemen pemerintah yang harus menjaga kondusifitas dan kelancaran gelaran Pemilu hingga pencoblosan 17 April mendatang.
“Saya tekankan PNS Kota Bandung harus netral demi menjaga keutuhan kualitas proses demokrasi ini. Selama ini saya minta netral, pas tanggal 17 silahkan, karena masing-masing punya pilihan” kata Oded di Plaza Balai Kota, Jalan Wastukencana, Bandung, Senin (1/4/2019).
Guna memberikan contoh kepada ASN, Oded juga menyatakan bahwa aktivitas politiknya juga diatur secara proporsional. Sehingga dia tak lantas mencampuradukan hak dan kewajibannya sebagai Wali Kota Bandung dengan pengurus partai.
“Ketika berbicara kedinasan sebagai wali kota saya netral. Tapi sebagai struktur partai politik saya punya keberpihakan,” cetusnya.
Oded menuturkan, sebagai salah satu petinggi partai di wilayah Jawa Barat dirinya diminta untuk ikut terjun dalam tim kampanye untuk pasangan calon presiden. Namun, mengingat posisinya sebagai wali kota dia juga mengajukan persyaratan tertentu dengan pertimbangan mengutamakan tugasnya selaku pemimpin daerah.
“Ketika diminta oleh teman-teman BPN untuk menjadi tim dan jurkam, saya sampaikan bahwa berilah keberpihakan saya sebagai partai pengusung. Tetapi berikan kesempatan dengan cara saya,” terangnya.
Tugas utama Oded bersama Pemkot Bandung di Pemilu 2019 ini yakni terus mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. Selain menyerukan agar tidak golput, dia juga mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung menjaga penyelenggaraan pesta demokrasi tetap kondusif.
Terakhir kali angka partisipasi di Kota Bandung mencapai angka 78 persen pada perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018. Jumlah ini mengalami peningkatan dari Pilkada 2013 lalu yang hanya mampu meraup 60,47 persen pemilih.
“Artinya saya punya warga 2,5 juta dan pemilih katakanlah 1,7 juta tapi kalau urusan demokrasi pasti berbeda. Saya mengajak kepada semua warga Bandung yang penting gunakan hak pilih dengan baik dan benar,” pungkasnya. (*Red)