Kabupaten Bandung, sebelas12.com – Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, Osin Permana mengapresiasi kebijakan Bupati Bandung yang membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk lahan sawah dilindungi (LSDI).
“Farksi Demokrat, umumnya dewan mengapresiasi Bupati yang mengratiskan PBB untuk lahan LSDI, karena punya nilai keuntungan buat kaum tani,” kata Osin, di ruang Fraksi Demokrat, Soreang, Sabtu, 18 Maret 2023.
Menurut Osin, artinya kaum tani tidak dibebankan bayar pajak, meskipun pada pelaksanaannya hari ini bagi kaum tani justru sangat berat dan usaha tani sekarang seperti judi.
Osin menambahkan, dengan liberalisasi ekonomi yang bersentuhan dengan sektor pertanian, mengakibatkan kebutuhan usaha tani, seperti pupuk dan obat-obatan harganya tinggi.
Selain itu, upah buruh juga mahal sementara pangan harganya tidak stabil dan tak ada kepastian, akibatnya budget produksi dan hasil panen terjadi ketimpangan atau jomplang.
Namun, terang Osin, langkah Bupati mengratiskan PBB untuk LSDI, merupakan upaya jangan sampai jati diri Kabupaten Bandung sebagai daerah pertanian hilang atau lenyap.
“Kami DPRD, khususnya Fraksi Demokrat mendorong perlindungan kaum tani termasuk adanya lahan abadi pertanian, supaya tidak terjadi alih fungsi lahan yang tentu saja akan menggerus lahan dan digunakan serktor lain,” jelasnya.
Ia juga berharap, selain memproteksi LSDI, pemerintah sebaiknya membangun sebuah network tata niaga hasil pangan, agar petani memiliki stabilitas harga.
Selain itu, harga pupuk yang proposional jangan terlalu mahal. Terkait Perda perlindungan petani, menurutnya sampai saat ini belum terlaksana. Termasuk BUMD agro, pihaknya belum mengetahui pasti karena kinerjanya belum diketahui.
“Jadi petani menjual hasil panennya diolah terlebih dahulu, seperti cabe menjadi abon atau tomat dijadikan saos, nah dorongannya harus seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu, Pemda harus mendorong kelembagaan pertanian yang baik, seperti kelompok tani yang terdidik, inovatif dan punya militansi.
Ditambahkannya, saat ini Bupati Bandung banyak membantu petani, selsin bibit juga asuransi dan itu disalurkan melalui kelompok tani. Kini jelas Osin, pihaknya akan mendorong edukasi untuk para petani, terutama di sektor holtikultura.
Selain itu adanya zonanisasi atau kawasan pertanian, seperti Pangalengan khusus untuk tanaman kentang, Ciwidey menjadi areal strawbery itu akan menguntungkan petani. Apalagi jika pembagian kawasan pertanian itu berlaku secara nasional, akan menguntungkan usaha pertanian. Karena akan ada kepastian tanaman dan pasarnya.
”Jadi tidak lagi melihat aspek psikolpgi, jika cabe mahal semua tanam, itu mengangggu stabilitas harga pangan. Itu bagaimana regulasi pemerintah untuk hal ini,” jelasnya.
Selain itu, diperlukan juga teknologi petanian, agar petani bisa menjaga stabilitas tanah dan adanya keseimbangan organik dan pupuk kimia.
“Petani sekarang berpikir efisiensi, seperti untuk membunuh hama itu menggunakan kimia dan outputnya tanah jadi rusak,” tandasnya. (*Red)