Bandung, sebelas12.com – Pimpinan dan anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung bersama Wali Kota Bandung Yana Mulyana, melakukan monitoring ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok menjelang Ramadan, di Pasar Baru, Bandung, Rabu, 15 Maret 2023.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung Nunung Nurasiah, S.Pd., Wakil Ketua Komisi B, H. Wawan Mohamad Usman, S.P., serta Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Agus Salim, Hj. Siti Nurjanah, S.S., dan N. Wina Sariningsih, S.E.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan dan Anggota Komisi B mengunjungi para pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari, seperti telur, daging ayam, daging sapi, sayuran dan lain sebagainya, bersama Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Nunung Nurasiah, S.Pd., mengatakan, terjadi fluktuatif harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar. Bahkan, ia menerima adanya keluhan para pedagang soal kenaikan harga beberapa komoditas.
Berdasarkan pemantauan Komisi B, harga daging ayam mengalami kenaikan menjadi Rp36 ribu dari yang sebelumnya Rp34 ribu per kilogram. Terdapat kenaikan Rp1.000 setiap harinya hingga saat ini.
Harga komoditas lainnya yang terpantau naik yakni telur ayam, yang saat ini harganya berkisar Rp30 ribu per kilogram. Kemudian harga cabe rawit yang mengalami kenaikan hingga Rp75 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp50 ribu.
“Berdasarkan survei tadi, ada fluktuasi harga kebutuhan pokok seperti telur, daging ayam dan cabe rawit. Tapi untuk harga komoditas lainnya masih terpantau relatif terkendali,” ujarnya.
Menurut Nunung, walau Kota Bandung telah beralih menjadi kota jasa dan industri, akan tetapi tata kelola pangan dan pertanian perlu terus ditingkatkan. Dengan harapan, suplai dari kebutuhan pokok tetap terjaga, terutama ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Dan tentunya di perbaiki juga tata kelola pendistribusiannya supaya jangan ada kendala,” katanya.
Ia juga mengatakan, biasanya saat Ramadan dan Idulfitri nanti tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat.
“Untuk hal ini perlu diantisipasi. Kami berharap pemerintah terus mengadakan pengawasan dan memastikan stok barang tersedia. Sehingga ada pengendalian harga tidak melambung tinggi dan tetap stabil. Mudah-mudahan tetap terkendali hingga bulan Ramadan maupun Hari Raya Idulfitri, bahkan sesudahnya terkait harga dan ketersedian kebutuhan pokok,” ujarnya.
Ia juga mengimbau pedagang dan distributor untuk tidak menimbun barang dan menjual kebutuhan pokok secara wajar.
“Sehingga masyarakat tidak diberatkan dan distribusinya otomatis lancar,” katanya.
Lebih jauh, jika ditemukan adanya oknum pedagang atau distributor yang melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok, maka pihaknya meminta untuk ditindak tegas.
“Kalau ditemukan (penimbunan) tindak secara tegas, agar menjadi contoh bagi pedagang dan distributor lainnya,” tandasnya. (*Red)