Home Bandung Raya Ini yang Dilakukan Aparat Kewilayahan di Kecamatan Andir Untuk Tangani Covid-19

Ini yang Dilakukan Aparat Kewilayahan di Kecamatan Andir Untuk Tangani Covid-19

by Admin
Ruang Isoman yang disediakan oleh warga RW 06 Kec. Andir

Bandung, sebelas12.com – Kasus Covid-19 semakin hari semakin meningkat, sehingga Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang diperpanjang sampai 25 Juli 2021 mendatang.

Masyarakat tentunya harus mendukung penuh dengan penerapan PPKM Darurat tersebut. Tak lain dengan tujuan agar Pandemi Covid-19 ini cepat berakhir.

Seperti yang dilakukan aparat kewilayahan di Kota Bandung, yaitu di wilayah Kecamatan Andir Kota Bandung. Aparat yang ada di wilayah Kecamatan Andir ini, selalu rutin mensosialisasikan agar warganya selalu menerapkan pola hidup sehat, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Selain itu, Kecamatan Andir selalu menerapkan gotong royong, yang telah terbukti ampuh menangani penyebaran Covid-19 di Kota Bandung. Hal ini terungkap, saat Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna meninjau kawasan Kecamatan Andir, Rabu (21/7/2021).

Contohnya saja, di RW 06 Kelurahan Maleber Kecamatan Andir, warga saling membantu jika ada warga yang terpapar Covid-19. Disana bahkan Kantor RW pun disulap menjadi tempat isolasi mandiri (isoman).

“Di lingkungan kami, tidak semua mampu. Sehingga kita menyediakan tempat isolasi mandiri di Kantor RW jika rumahnya kurang representatif,” kata Sekretaris RW 06, Setia Rusadi.

Perlu untuk diketahui, beberapa waktu lalu, ada sebanyak 40 warga yang terpapar Covid-19. Namun berkat kesadaran dan sikap gotong royong, jumlah warga yang terpapar Covid-19 tersebut tidak bertambah. Bahkan saat ini, hanya menyisakan 2 warga yang terpapar Covid-19.

“Kali ini hanya 2 orang saja yang terpapar. Kalau kemarin itu sampai 40 orang. Alhamdulillah bantuan terus bergulir kepada yang terpapar,” tambah Setia.

Sementara itu, di kawasan RW 07 Kelurahan Ciroyom hampir sama. Warga bersama aparat RT, RW, kelurahan, kecamatan dan Puskesmas saling berkoordinasi. Warga menyediakan tabung gas dan mobil ambulans, dan fasilitas itu bisa dimanfaatkan warga yang membutuhkan.

“Penanganan di sini terus berjalan. Selain itu edukasi tentang prokes kepada warga pun setiap hari dilaksanakan,” kata Bendahara RW 07, Edi Juju Romansyah.

Ia juga mengungkapkan, di wilayahnya telah terbentuk satuan tugas sejak lama. Bahkan sebelum kasus Covid-19 mewabah di Kota Bandung.

“Satgas tingkat RT dan RW juga di sini ada. Satgas RT mensosialisasi berbagai hal tentang Covid-19 kepada warga,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengapresiasi kesiapsiagaan warga.

Meskipun setiap wilayah berbeda penanganan, ia yakin warga mampu gotong-royong saling membantu kepada warga yang membutuhkan.

“Harus kompak, kita bantu warga yang membutuhkan,” katanya.

Ema menghimbau aparat kewilayahan harus berkoordinasi dengan puskesmas untuk penanganan Covid-19. Sehingga aparat bisa mengontrol warganya.

“Komunikasi dan kordinasi itu penting. Para RT, RW sampai lurah dan camat harus memastikan warganya dalam keadaan baik,” kata Ema. (Rian)

Related Posts

Leave a Comment