Home Bandung Raya Anggota Komisi D DPRD Kab Bandung, Juwita Minta Kepolisian Usut Tuntas Sebab Kematian Dina

Anggota Komisi D DPRD Kab Bandung, Juwita Minta Kepolisian Usut Tuntas Sebab Kematian Dina

by Admin

Kab. Bandung, sebelas12.com – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, Juwita mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kematian Dina Yuniasari (27 tahun).

Kematian warga Kampung Sukamulya, RT 01/RT 13 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang kuburannya kembali digali untuk dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian Polrestabes Bandung diharap mampu mengungkap peristiwa sebenarnya.

“Intinya saya dari anggota dewan dari Komisi D DPRD Kabupaten Bandung terkait PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) meminta ke pihak terkait khususnya Polrestabes agar bisa mengusut tuntas atas kematian Dina. Hal ini baru dugaan adanya kematian tidak wajar, berdasarkan luka yang diderita,” ujar Juwita kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).

Juwita menambahkan, sebelum dilakukan pembongkaran makam Dina Yuniasari pihaknya sudah langsung mendatangi keluarga korban dan melakukan pendampingan.

“Atas kematian Dina yang dinilai tidak wajar itu, saya pun sudah menemui keluarganya di rumahnya, saya juga bertemu dengan ibu dan ayahnya, termasuk dengan adiknya,” kata Juwita.

Ia menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dalam penanganan dan pengungkapan kematian Dina tersebut.

“Pendapat saya bila terjadi kecelakaan harus jelas dimana dan harus ada bukti, kejanggalan lain pengakuan terjadinya kecelakaan itu jam 02.00 WIB dini hari, kenapa baru dibawa ke rumah sakit jam 04.30 WIB,” ujarnya.

Terhadap pengakuan ke pihak keluarga, baik Juwita maupun pihak keluarga menduga ada unsur kesengajaan atau ada kelalaian yang mengakibatkan kematian.

“Kami mempercayai sepenuhnya kepada pihak yang berwajib untuk dapat menuntaskan kasus ini, jangan ada lagi kekerasan terhadap perempuan. Stop kekerasan terhadap perempuan,” tuturnya.

Sebelumnya, pembongkaran makam Dina untuk diautopsi dokter forensik yang dibutuhkan penyidik Reskrim Polrestabes Bandung untuk mengungkap dan membuktikan jika kematian Dina yang mencurigakan dan tak wajar tersebut korban penganiayaan.

Sainun (59) ayah Dina, mengatakan, pembongkaran makan Dina anaknya ini menyusul laporan dirinya ke Polrestabes Bandung, jika anaknya meninggal dan telah dimakamkan 2 pekan lalu sangat mencurigakan dan dinilai tak wajar seperti korban penganiayaan.

“Di telinga dan hidungnya penuh darah. Begitu pula di bagian bibirnya lebam dan membiru seperti diduga korban penganiayaan,” ucapnya.

Diceritakan Sainun, Dina dua pekan lalu pukul 16.00 WIB pergi dengan Budi (33) suaminya dengan Kijang Kapsul dan kabarnya mau ke Bandung.

“Namun subuh sekitar pukul 04.30 WIB, saya menerima telepon dari Budi, suami Dina yang memberitahukan jika Dina ada di RS Santo Yusup sudah meninggal dunia karena mengalami kecelakaan lalu lintas di Jl. Dipatiukur sekitar Monumen Perjuangan Kota Bandung,” katanya.

Mendapat kabar tersebut, kata Sainun, Deni (29) adik Dina segera meluncur ke RS Santo Yusup. Benar, Dina sudah meninggal dengan sejumlah luka dibagian wajahnya. Namun ketika jasad Dina dibawa ke rumah duka di Cinunuk dan akan dimandikan, anggota keluarganya, termasuk tetangganya terkejut sebab di tubuh korban ada sejumlah luka mencurigakan seperti bekas penganiayaan.

“Meski jenazah sudah dimakamkan saya tetap lapor ke polisi agar kematian Dina diusut. Karena lukanya diduga bukan akibat kecelakaan seperti yang diceritakan Budi, suami Dina,” ucap Sainun.

Sainun pun sangat berharap polisi mengungkapnya atas kematian Dina anaknya yang mencurigakan dan dinilai tak wajar tersebut sehingga merelakan makam Dina dibongkar kembali untuk kebutuhan autopsi jenazahnya.

“Jika benar kematian Dina anak saya ini mencurigakan dan terbukti korban penganiayaan agar diusut tuntas siapa pelakunya dan segera menangkapnya dan menghukumnya siapapun yang terlibat,” pungkasnya. (*Red)

Related Posts

Leave a Comment