Kab. Bandung, sebelas12.com – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, Toni Permana menyoroti penggunaan anggaran untuk pembangunan atau pemeliharaan taman yang ada di Kabupaten Bandung.
“Di Kabupaten Bandung itu banyak taman-taman, baik yang skalanya besar, menengah atau kecil,” ujar Toni kepada wartawan, di Baleendah, Jumat (8/1/2020).
Menurutnya, taman-taman yang ada di Kabupaten Bandung secara estetika itu tidak menarik. Bahkan, tidak terpelihara dengan baik.
“Kaitan dengan kualitas tanaman-tanaman yang ada di taman tersebut, itu kan tanaman murahan yang tidak menarik perhatian masyarakat,” katanya.
Ia menilai taman yang ada di Kabupaten Bandung itu tidak menarik perhatian dan tidak membuat nyaman masyarakat. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan tujuan awal dari pembangunan taman, yaitu untuk memperindah suatu kota atau daerah dan untuk mendukung program penghijauan.
“Tidak ada taman-taman yang sebenarnya bisa digunakan sebagai ruang publik bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, tambah Toni, soal anggaran program pemeliharaan taman, setiap tahun ada. Jumlahnya besar atau kecil itu relatif. Anggaran-anggaran tersebut diperuntukkan tidak hanya pemeliharaan tapi juga untuk program revitalisasi taman.
“Artinya kalau saya simpulkan terkait anggaran ini terlalu banyak. Artinya tidak imbang antara biaya atau dana anggaran yang dikeluarkan dengan hasil pembangunan atau pemeliharaan taman-taman yang ada. Jadi ini terlalu banyak buang-buang anggaran,” katanya.
Toni berharap dinas terkait bisa berhati-hati saat menunjuk pihak ketiga untuk melakukan pemeliharaan atau revitalisasi taman di Kabupaten Bandung. Artinya, harus betul-betul dilakukan monitoring dan evaluasi.
“Harapannya terjadi juga efisiensi, kalau biaya anggarannya besar, ya hasilnya harus seimbang dengan dana yang dikeluarkan,” pungkas Toni. (*Red)