Kab. Bandung, sebelas12.com – Pandemi Covid-19 meluluh lantakkan perekonomian di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Oleh karena itu, peningkatan atau pemulihan ekonomi masyarakat menjadi fokus perhatian sejumlah pihak, mengingat ekonomi menjadi sumber penghidupan dan kelangsungan hidup masyarakat.
Diantaranya saja Camat Rancaekek Baban Banjar bersama Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Sudayat berencana memanfaatkan lahan kosong di Blok IV sekitar Gedung Serbaguna Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung untuk digunakan tempat pengembangan usaha kuliner.
Yayat Sudayat mengatakan, rencana pemanfaatan lahan kosong untuk pengembangan ekonomi masyarakat itu sebagai langkah positif di masa pandemi Covid-19.
ā€¯Melalui pengembangan UMKM wisata kuliner yang dihasilkan oleh warga sekitarnya diharapkan menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat,” kata Yayat Sudayat, di sela-sela meninjau lokasi di Kelurahan Rancaekek Kencana, Jumat (4/2/2021).
Pihaknya akan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan milik pemerintah tersebut dalam pengembangan usaha kuliner dan kepariwisataan. Pihaknya juga optimis rencana pemanfaatan lahan untuk kepentingan masyarakat itu akan terealisasi, setelah mendapat dukungan dari Camat Rancaekek yang turun langsung meninjau lokasi.
“Penyediaan ruang usaha diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar serta mendekatkan dunia usaha dengan konsumen untuk mempromosikan produk lokal atau brand,” tuturnya.
Untuk itu, Yayat Sudayat akan melayangkan proposal ke Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung.
“Kami berharap Dinas Koperasi dan UKM bisa menaungi para pelaku usaha di Rancaekek dan sekitarnya. Termasuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dapat memberikan fasilitas maupun sarana yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata tersebut,” katanya.
Yayat pun berharap perencanaan itu dapat diimplementasikan secara signifikan, dengan mengacu pada peraturan yang sudah ditentukan.
“Mulai dari karya yang biasa menjadi hal yang luar biasa dalam pengembangan kepariwisataan. Makanya, kita akan melibatkan pelaku seni budaya dan pelaku wisata untuk mendukung kesuseksesann,” katanya.
Yayat menambahkan, dalam perencanaan itu bukan lagi kesiapan masyarakat, melainkan harus ada keseriusan instansi terkait untuk memberikan dukungan nyata.
“Untuk diketahui, sebuah program tak akan terealisasi bila tidak ada dukungan dari pemerintah. Walau bagaimanapun dimasa transisi ekonomi ini pemerintah harus mampu melayani masyarakat. Apalagi, harapan ini sebagai bentuk inovasi masyarakat yang ingin merubah kehidupan dengan cara mengembangkan wisata kuliner,” tandasnya. (*Red)