Bandung, sebelas12.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar simulasi penanganan Covid-19 untuk para petugas kesehatan di 35 rumah sakit (rumkit) se-Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana membuka secara langsung simulasi tersebut, yang dilaksanakan di RSKIA Kota Bandung, Jalan KH Wahid Hasyim No. 311, Jumat (13/3/2020).
Simulasi ini diikuti oleh hampir 100 orang peserta yang berasal dari 35 rumah sakit se-Kota Bandung dan 8 puskesmas 24 jam di Kota Bandung. Mereka yang hadir adalah koordinator layanan medis dan koordinator layanan Unit Gawat Darurat.
Yana menyatakan, membuktikan ini merupakan wujud kesiapan Pemkot Bandung dalam menghadapi Covid-19. Ia ingin seluruh fasilitas kesehatan mengetahui protokol yang tepat jika ada pasien tak terduga mengidap Covid-19 tiba di rumah sakit.
“Ini menunjukkan Kota Bandung siap dan siap untuk penyebaran Covid-19. Tapi kita semua berdoa semoga kita siapkan, tidak perlu digunakan, berarti tidak ada yang terpapar,” katanya.
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan dua rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19, yaitu RSUP Hasan Sadikin Bandung dan RS Paru Dr. HA Rotinsulu. Kapasitas dua rumah sakit masing-masing 5 tempat tidur dan 8 tempat tidur.
Namun di luar rumah sakit rujukan itu, Pemkot Bandung berjaga-jaga dengan menyediakan ruang isolasi tambahan di rumah sakit pemerintah. Di tempat tidur 3 di RSUD Kota Bandung dan 2 tempat tidur di RSKIA Kota Bandung. “Kalau ternyata yang 13 (tempat tidur) rujukan itu berlebihan, kita harus siap,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita menyatakan, simulasi ini menyetujui standar Kemenkes RI. Semua pemateri bahkan didatangkan langsung dari Kemenkes.
Menurut mantan Direktur RSUD Kota Bandung itu, tidak mudah untuk bisa mengadakan simulasi. Sebab, ada banyak prasyarat yang harus diselesaikan, disetujui dengan SOP yang telah ditetapkan oleh kementerian. Hal ini membuat simulasi semacam ini menjadi yang pertama kali dilakukan di Jawa Barat dalam pengaturan penanganan Covid-19.
“Tidak mudah kita menjalankan ini, perlu banyak prosedur yang harus dilewati. Mungkin di Jawa Barat baru kita lakukan simulasi seperti ini,” tuturnya.
Kendati belum dibutuhkan, Rita ingin meminta manakala kesiapan rumah sakit di luar yang dirujuk Kementerian Kesehatan dibutuhkan untuk bersiaga. Saat ini, penanganan pasien Covid-19 masih dilaksakan di rumah sakit rujukan.
“Di Kota Bandung ini hanya ada 8 orang dengan pengawasan dan 3 pasien dengan pengawasan. Yaitu 1 pasien di RSHS dan 2 pasien di Rotinsulu,” tandas Rita. (*Red)