Bandung, Sebelas12 – Media sosial (medsos) sekarang ini sangat banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Karena dampak dari medsos tidak sedikit menimbulkan dampak negatif untuk perkembangan anak sebagai penerus bangsa.
Hal tersebut yang membuat Tia Muthiah Umar, S.Sos, M.Si, membela hak perempuan dan ketahanan keluarga sebagai benteng untuk menangkal berbagai macam pengaruh digitalisasi menjadi tujuan utamanya.
Perempuan kelahiran Bandung 4 Maret 1971 ini, terdidik dalam keluarga muslim yang sangat menekankan akan pentingnya beramal bagi sesamanya. Tidak heran, kalau mantan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba ini mejadi sosok perempuan yang peka pada kebaikan, berwatak amanah, disiplin dan pekerja keras terutama dalam membela kaumnya.
“Benteng utama untuk menangkal berbagai pengaruh sosial adalah keluarga. Era medsos ini telah memaksa kita untuk lebih peka dalam menyikapi, menggunakan, maupun menangkal berbagai dampak negatif medsos bagi keluarga. Terutama anak, kita-kita yang sudah dewasa ini bisa membedakan mana yang baik dan tidak. Tapi bagi anak, jika sudah terpengaruh dengan konten pornografi akan susah untuk memperbaikinya ketimbang pengaruh narkoba,” paparnya saat melakukan silaturahmi dengan penguirus PWI Pokja Kota Bandung dan Pengurus Serikat Media Siber Jawa Barat, di Jalan Panaitan 23 Bandung, Rabu (20/2/2019).
Tia menambahkan bahwa tanggungjawab moral untuk internal keluarga adalah tanggungjawab kaum perempuan. Sehingga ketangguhan seorang ibu rumah tangga untuk membentengi keluarga dari berbagai pengaruh luar menjadi tanggungjawabnya. Sementara untuk para suami, mempunyai tanggungjawab yang lebih besar, selain memikul beban moril dan materil keluarga, juga menjaga stabilitas negara berdasarkan profesinya.
“Seorang ibu rumah tangga itu harus kuat dan peka terhadap berbagai pengaruh luar terhadap keluarga terutama anak,” tegasnya yang juga sebagai dosen di Unisba hingga saat ini.
Hal inilah yang mendorongnya untuk melibatkan diri dan bergabung dengan berbagai organisasi pembela hak perempuan, diantaranya menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Barat, Wakil Ketua Badan Kerjasama Wanita Islam Jawa Barat, serta pegiat sosial kemasyarakatan peduli pada permasalahan umat generasi bangsa. Sedangkan untuk organisasi yang berbau politik, ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Pansel Bawaslu Jabar.
Oleh karena itu, untuk lebih banyak berkiprah lagi memperjuangkan hak perempuan, keluarga serta mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara, Tia berkeinginan untuk maju sebagai calon DPD RI. Hal ini menurutnya, merupakan pilihan politik untuk mewujudkan impian sekaligus tanggungjawab moral yang diembannya tersebut. (*Red)