Bandung, sebelas12.com – Bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada hari ini Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 Wita, mendapat sorotan dari berbagai tokoh masyarakat keagamaan di Jawa Barat.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat, H. M. Rafani Achyar, menyatakan mengutuk dengan keras tindakan bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar tersebut.
“Tindakan tersebut sangat mencederai rasa kemanusiaan seluruh bangsa Indonesia dan dapat merusak upaya kerukunan antar umat beragama yang terus digalakkan oleh Pemerintah dan masyarakat. Di tengah masih berlangsungnya ancaman Covid-19, tentu saja tindakan seperti ini dapat menambah penderitaan terutama para keluarga korban, dan bisa memunculkan tekanan psikis dalam bentuk terganggunya rasa aman, rasa tenteram hubungan antar umat beragama,” ujarnya.
Ia berharap semoga kepolisian dapat segera mengungkap motif pelaku dan menangkap aktor-aktor intelektual di balik peristiwa tersebut.
“Kepada seluruh masyarakat kami juga menghimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita-berita medsos yang tidak jelas kebenarannya, juga tidak ikut membangun opini yang hanya berdasar asumsi pribadi yang malah dapat memperkeruh suasana. Semuanya kita percayakan, serahkan kepada aparat kepolisian yang sedang menanganinya,” pungkas H. M. Rafani.
Sedangkan Ketua MUI Jawa Barat, Prof. DR. KH. Rahmat Syafei, Lc, MA, menyampaikan himbauan kepada masyarakat Jawa Barat khususnya, masyarakat Indonesia umumnya untuk tetap tenang dan waspada sehubungan terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Sulawesi Selatan.
“Kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian. Oleh sebab itu, sekali lagi menghimbau kepada masyarakat tetap waspada, jangan terbawa berita yang bisa mengganggu ketenangan dan keselamatan. MUI Jawa Barat juga mengutuk kasus tersebut.” ujarnya.
Sementara Toga Jabar, Habib Umar Asegaf, menilai perbuatan bunuh diri itu perbuatan yang memalukan dan menjijikan.
“Baru saja kita menyaksikan kejadian yang memalukan yang terjadi di negara kita, tepatnya di Makassar yaitu keajadian bom bunuh diri. Ini adalah perbuatan yang sangat menjijikan, dan memalukan yang tidak patut terjadi di bumi pertiwi yang kita cintai ini. Dan apapun alasannya, apalagi atas nama agama, bunuh diri dengan niat membuat teror, kerusuhan dan menakut-nakuti orang ini adalah perbuatan yang tercela dan dikutuk oleh agama manapun. Oleh karena itu, saya mengutuk perbuatan seperti itu, dan hendaknya tidak ada lagi perbuatan yang menjijikan, memalukan dan menjatuhkan martabat bangsa kita ini. Mari saudara-saudara ku sadarlah, bahwa keamanan, kenyamanan dan ketentraman negara adalah merupakan tujuan kita semua. Oleh karena itu, segalanya akan berjalan dengan lancar,” terangnya.
Senada dengan tokoh agama lain, Wakil Ketua NU Jabar, KH. Agus Dedem Mubarok, SH, menyatakan pihaknya mengutuk keras pelaku bom bunuh diri ini.
“Perilaku ini merupakan terorisme yang harus kita kecam bersama, yang dilakukan atas nama agama sehingga dengan demikian ini adalah perbuatan biadab yang tidak boleh diikuti oleh siapa pun. Dan mudah-mudahan ini tidak menjadi teror yang mengakibatkan negara Indonesia tidak aman,” katanya.
Dan menurut Ketua PW Persis Jabar, KH. Iman S Latif, SH, perbuatan ini bisa mengganggu kerukunan umat beragama yang sudah lebih baik ke depan.
“Persatuan Islam Jawa Barat, dengan ini mengutuk keras pemboman itu. Hal ini tentunya menciderai rasa kemanusiaan seluruh bangsa Indonesia dan bisa mengganggu kerukunan umat beragama yang sudah kita coba ciptakan lebih baik ke depan. Dan kita harapkan semua masyarakat tenang, tidak terprovokasi serta menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian. Mudah-mudahan bisa diungkap secara baik, sehingga kasus ini tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” haarap KH. Iman. (*Red)