Home Ragam IHLC Launching State of Islamic Economy Report 2020/2021

IHLC Launching State of Islamic Economy Report 2020/2021

by Admin

Jakarta, sebelas12.com – Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) kembali menggelar peluncuran State Islamic Economy  Report  2020/2021.  Laporan  yang  dibuat  oleh  Lembaga  research  DinarStandard tahun ini istimewa. Mengingat Kondisi pandemic global telah menggeser kenormalan baru.

Keistimewaan tersebut tidak hanya terkait konten laporan yang diluncurkannya, tetapi juga bagaimana  prosesi peluncuran ini dilakukan. Pada  tahun sebelumnya, peluncuran  laporan ini  dilakukan  dalam  prosesi  pertemuan  antara  Lembaga  reset  dan  pengguna  hasil  riset.

Namun kali ini peluncuran dilakukan secara hybrid dan Konsekutif. Hybrid  dimaksudkan merupakan kegiatan yang  memadukan  pertemuan  maya  dan pertemuan  nyata.  Pertemuan  maya  yang  sekarang  ini  kita  telah  terbiasa  melakukannya secara  virtual  online,  menjadi  istimewa  karena  secara  maya  kegiatan  ini  dilakukan  di 11 negara secara berurutan (consecutive).

Diluncurkan di negara tempat research ini dilakukan di UEA pada Senin, 16 November 2020, Indonesia menjadi negara pertama penerima peluncuran report. Pada hari Selasa, 17 November 2020, Malaysia, Rabu 18 November 2020, Maroko 19 November 2020, Spanyol, Senin 23 November 2020, Nigeria 25 November 2020, India 26 November 2020, Singapore 2 Desember 2020, London 15 November 2020, Turki 23 Desember dan Jepang 26 Januari 2021.

Sementara  pertemuan  nyata (Offline) di Jakarta dilaksanakan  pada  hari  Selasa,  17 November 2020 bertempat di Hotel Raffles, Kuningan Jakarta. Dalam pertemuan yang masih mengedepankan kepatuhan protocol Kesehatan dalam masa pandemik, akan menghadirkan 30 pimpinan dan lembaga  penggerak  ekonomi Islam Indonesia.

Seperti MUI, KNEKS, MES, IAEI, NU, Muhammadiyah, Universitas-universitas terkemuka di  Indonesia yang  saat  ini telah  memilih  konsentrasi penjurusan keilmuan Ekonomi dan  Bisnis  Syariah,  Seperti IPB, Unpad, IAIN seluruh Indonesia dan kampus-kampus Universitas terkemuka lainnya.

Selanjutnya  pelaku  ekonomi  halal  dari sejumlah  sektor halal berkembang  seperti makanan dan minuman, modest fashion, farmasi, kosmetik, pariwisata, media dan rekreasi akan  bergabung  dalam  acara.  Ditargetkan  kehadiran  peserta  pada  event  maya  mencapai 1000 peserta. Selain Peserta-peserta hybrid dari 11 negara lainnya.

Keistimewaan lainnya yang dihadirkan pada peluncuran Global Islamic Economy Report   2020/2021 yang dilaksanakan di Indonesia adalah kesediaan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf  Amin. Hal ini menandakan keseriusan Indonesia untuk mendedikasikan pengembangan ekonomi  halal. Bukan saja untuk berkembang di Indonesia, tetapi bercita-cita menjadi pemimpin ekonomi halal dunia. Keberadaan Indonesia dalam kancah perekonomian global seperti menjadi satu-satunya negara di Kawasan Asia Tenggara yang masuk dalam kelompok negara G-20. Sehingga tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi ranking teratas besar negara pemimpin perekonomian Islam global.

Ditahun sebelumnya, Indonesia berada di peringkat 5 karena posisi Indonesia lebih sebagai  negara konsumen. Namun dengan keseriusan pemerintah Indonesia, menjadi kemungkinan  dan menjadi semangat bersama untuk Indonesia menjadi negara produsen produk halal terbesar dunia, sehingga menjadi negara yang memimpin perekonomian Islam dunia.

Bonus demografi muslim bukan hanya berperan dalam fungsi konsumsi, tetapi juga berperan dalam fungsi produksi. Tahun  ini  pencapaian besar Indonesia akan diumumkan  oleh  DinarStandard,  yang proses panjang penelitiannya ini didanai oleh Dubai Islamic Economy  Development (DIEDC) yang berdiri di tahun 2013, dan merupakan lembaga pemerintahan UEA yang telah memimpin transformasi pembangunan perekonomian    Dubai. Lembaga setingkat kementerian ini memiliki tanggung jawab dalam menentukan investasi pembangunan Dubai, UEA dan penentu kebijakan pembangunan perekonomian Islam dunia.

Untuk itu CEO DIEDC H.E. Abdulla Muhammad  Al Awaar, juga memastikan kehadirannya   dalam peluncuran report prestasi Indonesia kepada Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma’ruf Amin. Dalam pernyataanya, Chairman Indonesia Halal Lifestyle  Center, Sapta Nirwandar menyatakan bahwa setiap  tahunnya IHLC berkolaborasi dengan  DinarStandard  untuk meluncurkan report  terpercaya dalam ekonomi Islam. Menginagt  laporan inilah yang menjadi rujukan dan menjadi masukan dan usulan untuk pembuatan    kebijakan pengembangan ekonomi Islam di Indonesia.

Apa dan bagaimana arah pembangunan bisa dilakukan. Untuk itu dalam rangkaian peluncuran ini akan dihadirkan laporan Best Practice Indonesia dalam pengembangan sector-sektor potensial berkembang majunya perekonomian Islam. Seperti Sektor Keuangan, LinkAja yang merupakan perusahaan keuangan berbasis teknologi (Fintek) siap untuk berbagi kisah semangat suksesnya.

Dilanjutkan dengan upaya Bank Rakyat Indonesia dalam menaik kelaskan mitra-mitra  UMKM binaannya untuk maju dalam pentas produk berkualitas skala global. Tidak ketinggalan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang merupakan sektor yang dapat menjadi penggerak perekonomian Islam Indonesia yang siap  tampil  di  panggung  Internasional.

Didukung dengan potensi makanan halalnya yang dapat menjadi alasan wisatawan muslim  berkunjung ke Indonesia, serta surga belanja modest fashion yang telah dirajai oleh Indonesia. Selanjutnya Sapta Nirwandar, Chairman Indonesia Halal Lifestyle akan memandu acara Report Talks yang dihadiri sejumlah pakar ekonomi Islam diantarnya Gunawan Yasni, Munifah Syahwani dan Irfan Syauqi Beik di tempat peluncuran nyata (offline, yang bertempat di Hotel Raffles Kuningan Jakarta, yang telah dipilih Raja Salman menjadi hotel  selama kunjungan kenegaraannya beberapa tahun lalu.  Report talk dilakukan untuk  menemu pahami lebih dalam point-point penting tindak lanjut yang Indonesia dapat lakukan bersama berdasarkan dari  hasil  capaian  yang  dilaporkan  dalam State of Islamic  Economy Report 2020/2021. (*Red/RlsSMSI)

Related Posts

Leave a Comment